Pemkab Lebong Distribusikan 12 Ambulans, Bupati: Khusus Orang Sakit, Bukan untuk Rapat

Pemkab Lebong Distribusikan 12 Ambulans, Bupati: Khusus Orang Sakit, Bukan untuk Rapat
Bupati Lebong, Azhari , menyerahkan kunci mobil ambulans secara simbolis kepada perwakilan Kepala Desa. (IST)

LEBONG – Bupati Lebong, Azhari, memberikan peringatan keras kepada para Kepala Desa (Kades) penerima bantuan kendaraan siaga kesehatan. Saat menyerahkan 12 unit mobil ambulans desa, Azhari mewanti-wanti agar fasilitas tersebut tidak dialihfungsikan menjadi kendaraan operasional perangkat desa.

Peringatan ini disampaikan Bupati untuk mencegah praktik penyalahgunaan aset negara yang seharusnya diprioritaskan untuk pelayanan medis darurat bagi warga.

Aset Warga, Bukan Aset Kades

Dalam arahannya, Azhari menegaskan bahwa ambulans tersebut dibeli menggunakan uang rakyat dan diperuntukkan kembali melayani rakyat. Ia tidak ingin mendengar laporan adanya ambulans yang justru dipakai Kades untuk perjalanan dinas, menghadiri rapat, atau kepentingan pribadi lainnya.

"Saya tegaskan, mobil ini jangan dijadikan kendaraan operasional Kades. Ini murni untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Jangan sampai ada warga yang sakit sulit mendapatkan akses karena mobilnya dipakai untuk keperluan lain yang tidak mendesak," tegas Azhari.

Menurutnya, fungsi ambulans sudah sangat spesifik sesuai spesifikasi teknisnya, yakni untuk mobilisasi pasien gawat darurat atau rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

Wajib Rawat dan Siaga 24 Jam

Selain soal penggunaan, Bupati Azhari juga menyoroti aspek pemeliharaan. Ia meminta pemerintah desa penerima bantuan untuk mengalokasikan anggaran perawatan operasional agar kondisi kendaraan tetap prima.

"Jangan hanya bisa pakai, tapi tidak bisa merawat. Pastikan kondisinya selalu layak jalan agar sewaktu-waktu dibutuhkan warga, mobil siap meluncur 24 jam," imbuhnya.

Penyerahan 12 unit ambulans ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Lebong di bawah kepemimpinan Azhari untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke desa-desa, terutama wilayah yang jauh dari Puskesmas atau RSUD. Diharapkan, dengan adanya armada ini, angka kematian akibat keterlambatan penanganan medis dapat ditekan seminimal mungkin.(adv)