MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu terus mempertegas komitmennya dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang transparan dan akuntabel. Langkah strategis ini direalisasikan melalui partisipasi aktif dalam agenda nasional "Penguatan Satuan Pengawasan Internal (SPI) Menuju Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia".
Kegiatan yang menjadi barometer standar pengawasan kampus ini dihelat di Aula Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, selama dua hari, 26–27 November 2025.
Bukan Sekadar Pengawas, Tapi Mitra Strategis
Mewakili UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Kepala SPI Dr. Hj. Khairiah, M.Pd, hadir langsung mengikuti rangkaian diskusi strategis bersama seluruh Kepala SPI PTKN se-Indonesia. Kehadiran delegasi Bengkulu ini menjadi sinyal kuat bahwa universitas tidak main-main dalam aspek integritas.
Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI yang diwakili oleh Inspektur IV, Prof. Dr. H. Moh. Isom, M.Ag, saat membuka acara menegaskan pergeseran paradigma peran SPI.
“SPI tidak hanya berfungsi sebagai pengawas atau watchdog, tetapi harus bertransformasi menjadi mitra strategis pimpinan. Tujuannya satu: menjaga integritas, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan perguruan tinggi agar tetap berjalan pada rel good governance,” tegas Prof. Isom di hadapan para delegasi, termasuk Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si.
Komitmen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
Menanggapi arahan tersebut, Dr. Hj. Khairiah, M.Pd menilai forum nasional ini sebagai momentum krusial bagi UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk melakukan kalibrasi standar pengawasan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai forum penguatan kapasitas dan pertukaran praktik baik (best practice). Kami ingin menyamakan persepsi untuk mendukung terwujudnya good university governance, khususnya di lingkungan UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu,” ujarnya.
Lebih jauh, Khairiah menegaskan bahwa SPI UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu berkomitmen meningkatkan kualitas pengawasan internal secara profesional dan berkelanjutan.
"Ini bukan hanya soal administrasi, tetapi bagian dari upaya kami meningkatkan mutu layanan dan menjaga kepercayaan publik terhadap institusi," tambahnya.
Forum yang berlangsung padat ini diisi dengan pemaparan materi strategis dan perumusan langkah teknis pengawasan. Hasil dari pertemuan ini diharapkan menjadi blueprint bagi seluruh PTKIN, termasuk UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, untuk menciptakan iklim akademik yang unggul, bersih, dan berintegritas.***