Bupati Kepahiang: Metode Konvensional Usang, Guru Wajib 'Melek' AI Agar Siswa Tak Bosan

Bupati Kepahiang: Metode Konvensional Usang, Guru Wajib 'Melek' AI Agar Siswa Tak Bosan
Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP., saat memberikan arahan dalam Seminar Nasional HGN ke-80, Minggu (23/11). (FOTO: MC/Tim)

KEPAHIANG — Metode pengajaran konvensional alias "gaya lama" dinilai tak lagi ampuh untuk menaklukkan kebosanan siswa di era digital. Hal ini menjadi sorotan utama Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP., saat membuka Seminar Nasional Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-80.

Di hadapan sekitar 500 guru yang memadati halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang, Minggu (23/11/2025), Bupati menekankan urgensi percepatan transformasi pendidikan. Menurutnya, guru hari ini tidak punya pilihan lain selain beradaptasi dengan teknologi, termasuk pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI).

“Metode mengajar harus berkembang. Anak-anak sekarang membutuhkan cara belajar yang interaktif dan relevan dengan kemajuan teknologi, termasuk penggunaan AI,” tegas Zurdi Nata.

Siswa Kini Cepat Jenuh Bupati menyoroti perubahan perilaku belajar peserta didik generasi sekarang yang kritis namun mudah jenuh. Jika guru bertahan dengan pola satu arah tanpa variasi teknologi, transfer ilmu tidak akan berjalan efektif.

Oleh karena itu, seminar ini diharapkan bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan menjadi titik balik bagi para pendidik di Kepahiang untuk meningkatkan kompetensi digital mereka.

“Semoga forum ini benar-benar memberi inspirasi dan meningkatkan kompetensi guru, bukan sekadar formalitas,” ujarnya mengingatkan.

Pemda Kejar Bantuan Pusat Zurdi Nata menyadari tuntutan tinggi kepada guru harus dibarengi dengan fasilitas memadai. Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Kepahiang tidak tinggal diam. Saat ini, Dinas Pendidikan telah diperintahkan untuk agresif mengajukan proposal bantuan sarana dan prasarana ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui sistem daring.

“Kami sudah meminta Dinas Pendidikan mempercepat pemenuhan sarana dan prasarana, termasuk proposal bantuan ke kementerian,” jelasnya.

Langkah ini diambil untuk memastikan infrastruktur sekolah di Kepahiang siap menopang transformasi digital yang digaungkan pemerintah pusat dan daerah. ***