BENGKULU – Kawasan Sawah Lebar, Kota Bengkulu, kembali menggeliat dengan aroma khas "Raja Buah". Namun, ada pemandangan berbeda pada musim kali ini. Jika biasanya lapak pedagang didominasi durian lokal Bengkulu atau Lubuklinggau, kini giliran durian asal Padang, Sumatera Barat, yang membanjiri pasar.
Pantauan di lokasi pada Jumat (21/11/2025), aktivitas perdagangan mulai ramai sejak sore hari. Para pedagang menyulap trotoar menjadi tempat nongkrong asik dengan menggelar karpet, menawarkan sensasi makan durian di tempat (dine-in) bagi warga kota.
Harga Terjangkau dan Bergaransi Daya tarik utama durian Padang ini terletak pada harganya yang kompetitif. Putra, salah seorang pedagang di lokasi, menyebutkan harga bervariasi mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 35.000 per butir.
Tak hanya murah, pedagang juga menerapkan strategi "Jaminan Mutu". Pembeli diberikan garansi boleh menukar langsung di tempat jika buah yang dibuka ternyata mentah atau rusak.
Fenomena Langka Akibat Cuaca? Putra mengaku fenomena masuknya durian Padang ini adalah hal baru baginya. Biasanya, siklus pasokan durian di Bengkulu berputar antara hasil panen Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah (Benteng), atau Lubuklinggau.
"Biasanya kami jual duren Utara, Benteng, paling jauh Linggau. Baru inilah jual duren Padang," ungkap Putra. Ia mengaku mendapatkan stok tersebut dari pengepul besar yang mendatangkan barang ke Bengkulu.
Melimpahnya stok durian Padang ini disinyalir berkaitan dengan kendala distribusi logistik. Putra menduga, faktor cuaca buruk di perairan menjadi penyebab utama.
"Nggak tahu pasti kenapa bisa masuk banyak ke Bengkulu. Tapi isunya karena cuaca buruk, jadi pelayaran (pengiriman) ke Jawa agak terganggu. Akhirnya banyak yang nggak jadi dikirim ke sana dan masuk ke sini," jelasnya.
Kondisi ini justru menjadi berkah tersendiri bagi penikmat durian di Bengkulu, yang kini memiliki opsi varian rasa baru dengan harga yang relatif miring akibat melimpahnya pasokan (oversupply). ***