JAKARTA, IKOBENGKULU.COM — Tahun 2025 menandai kembalinya popularitas gado-gado sebagai salah satu makanan paling digemari di Indonesia. Hidangan khas nusantara ini kini hadir dalam versi lebih sehat, dengan saus kacang rendah gula dan bahan-bahan segar yang menonjolkan keseimbangan gizi.
Tren ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat dan berkelanjutan, di mana makanan tradisional mulai dikemas ulang dengan pendekatan modern tanpa menghilangkan cita rasa autentik.
Menurut laporan Indonesia Food Trend 2025, masyarakat urban kini cenderung memilih makanan rumahan yang mudah dibuat, bergizi, dan ramah bagi berbagai usia. Dalam konteks ini, gado-gado dinilai ideal karena mengandung kombinasi sayuran, protein, dan karbohidrat dalam satu piring.
Resep Populer: Gado-Gado Rendah Gula
Versi baru gado-gado 2025 menggunakan bahan segar seperti kentang, tauge, kol, kacang panjang, tahu, tempe, dan telur rebus. Saus kacangnya pun disesuaikan dengan tren sehat, menggunakan gula aren, madu, atau stevia sebagai pengganti gula pasir.
Langkah pembuatan:
- Haluskan kacang tanah sangrai bersama bawang putih dan cabai.
- Tambahkan air asam, sedikit kecap manis rendah gula, dan garam secukupnya.
- Aduk hingga menjadi saus kental.
- Siramkan ke atas sayuran yang sudah ditata, lalu tambahkan emping atau kerupuk sebagai pelengkap.
Chef Ratri Wulandari, ahli kuliner lokal dari Jakarta, menjelaskan bahwa resep ini bukan hanya lezat tetapi juga seimbang secara nutrisi.
“Dalam satu piring gado-gado, kita sudah dapat protein dari tahu dan tempe, karbohidrat dari kentang, serta vitamin dari sayuran segar. Ini makanan tradisional yang mengikuti zaman,” ujarnya.
Makanan Tradisional Naik Kelas
Popularitas gado-gado versi sehat ini juga didorong oleh banyaknya konten kuliner viral di media sosial. Di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram, tagar #GadoGadoSehat dan #MakananNusantara2025 ramai digunakan oleh warganet yang berbagi resep dan inspirasi plating menarik.
Selain tampil menggugah selera, sajian ini juga dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal Indonesia di tengah gempuran makanan instan dan impor.
“Gado-gado bukan hanya makanan, tapi juga simbol keseimbangan hidup. Di 2025 ini, masyarakat mulai sadar bahwa kembali ke kuliner tradisional bisa jadi cara paling mudah untuk hidup sehat,” tambah Ratri. ***