REJANG LEBONG, IKOBENGKULU.COM — Sejak dipercaya memimpin Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Rejang Lebong, Dra. Upik Zumratul Aini, M.Si., menata ulang arah komunikasi publik di daerah itu. Ia ingin Diskominfo menjadi jembatan yang hangat antara pemerintah, media, dan masyarakat — bukan sekadar penyampai informasi formal.
“Saat pertama dipercaya memimpin Diskominfo, saya sempat merasa galau. Bidang ini sangat berbeda dari yang biasa saya tangani,” ujar Upik mengenang awal masa jabatannya. “Tapi saya percaya, komunikasi adalah jantung pemerintahan. Tanpa komunikasi yang baik, pembangunan tak akan terasa di hati masyarakat.”
Dari Keraguan ke Aksi Nyata

Alumnus Magister Administrasi Publik Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung itu kini menjadi motor penggerak berbagai inovasi komunikasi publik. Ia menghidupkan kanal-kanal resmi Pemkab Rejang Lebong di berbagai platform digital:
- TikTok: Media Center Rejang Lebong
- Instagram: @kab.rejanglebong dan @mediacenterrejanglebong
- YouTube: Media Center Rejang Lebong
- Facebook: Pemkab Rejang Lebong
- Website: rejanglebongkab.go.id
- Lapor Diskominfo (WhatsApp): 0813-7415-4855
“Lewat kanal ini, masyarakat bisa tahu apa yang dilakukan pemerintah sekaligus bisa menyampaikan aspirasi. Komunikasi harus dua arah, bukan hanya satu pihak yang berbicara,” jelasnya.
Langkah sederhana tapi berarti itu perlahan mengubah wajah komunikasi pemerintahan. Informasi pembangunan kini hadir dalam format yang lebih dekat dengan publik — bukan hanya lewat siaran pers, tapi juga video, foto, dan konten kreatif di media sosial.
Menyapa dari Desa ke Desa
Upik tak hanya fokus di pusat kota. Ia menggagas pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di 156 desa dan kelurahan di 15 kecamatan. KIM menjadi tangan panjang Diskominfo untuk memastikan kabar pembangunan sampai ke akar rumput.
“Kami ingin setiap desa punya corong informasinya sendiri. Dengan KIM, warga bisa tahu program pemerintah sekaligus menyampaikan kebutuhan dan ide mereka,” ujarnya.
Diskominfo juga menjalin kemitraan erat dengan jurnalis media cetak, elektronik, dan online agar informasi pemerintah tersampaikan lebih cepat dan akurat. Tak berhenti di situ, Upik tengah menyiapkan Podcast Diskominfo, yang menghadirkan narasumber dari berbagai bidang dengan gaya santai namun informatif — sebuah upaya memperbarui cara pemerintah berbicara kepada publik.
Filosofi “Soft Spoken”
Di balik kesibukan, Upik membawa gaya kepemimpinan yang lembut dan bersahabat. Ia menyebutnya filosofi “Soft Spoken” — berbicara dengan empati, sapaan hangat, dan bahasa yang menenangkan.
“Saya ingin lingkungan kerja yang harmonis. Tegur sapa, senyum, dan rasa hormat itu penting. Dari situ, komunikasi yang sehat tumbuh,” tutur pejabat kelahiran Curup, 7 Maret 1968 ini.
Ia juga mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk aktif berbagi dokumentasi kegiatan, foto, dan video program pembangunan. Semua materi ini akan disebarluaskan lewat kanal resmi Diskominfo, agar publik mengetahui capaian nyata pemerintah.
“Masyarakat juga kami undang berpartisipasi. Mereka bisa kirim kegiatan atau masukan lewat WhatsApp Lapor Diskominfo,” tambahnya.
Lebih dari Sekadar Pejabat
Upik bukan hanya seorang birokrat. Ia adalah istri dari Tanzilul Azhar, S.K.M., M.Kes., dan ibu dari dua anak — dr. Sakinah PIA dan Yusuf M. Sakban, S.H., M.H. Di sela tanggung jawabnya sebagai ASN senior yang telah mengabdi sejak 1989, ia tetap menjaga keseimbangan antara tugas dan keluarga.
Dengan gaya komunikasi yang lembut tapi tegas, Upik Zumratul Aini menampilkan wajah baru birokrasi: humanis, terbuka, dan relevan dengan zaman digital.
Diskominfo Rejang Lebong kini bukan sekadar dinas penyebar informasi, tetapi ruang interaksi yang hidup — tempat masyarakat didengar, dan pemerintah berbicara dengan hati. ***