MUKOMUKO, IKOBENGKULU.COM – Pagi masih basah oleh embun ketika Pasar Baru Penarik mulai ramai. Suara pedagang memanggil pembeli bercampur derap langkah warga yang membawa belanjaan. Di tengah riuh pasar, sebuah kios sederhana dengan papan biru bertuliskan “AgenBRILink Kembar Sepasang” berdiri.
Maya (20), operator kios, sibuk menata struk dan memeriksa mesin EDC. Senyumnya menyambut setiap orang yang datang. “Silakan, Bu,” ujarnya ramah ketika Herlina (40), warga Sidodadi, tiba dengan tas belanja di tangan.
Bagi Herlina, kehadiran AgenBRILink ini telah mengubah banyak hal. “Kalau dulu, mau ambil uang atau bayar listrik, harus ke kota. Sekarang cukup jalan kaki ke sini. Hemat ongkos, hemat tenaga,” katanya sambil menyerahkan kartu identitas.
Dekat dan Terjangkau
Bagi warga pedesaan, jarak ke bank sering kali menjadi hambatan besar. Biaya transportasi bisa lebih mahal daripada jumlah transaksi. Dengan adanya AgenBRILink, masalah itu perlahan sirna.
Kios AgenBRILink Kembar Sepasang berdiri di jalur utama pasar, tempat warga berkumpul setiap hari. Lokasi yang strategis membuat masyarakat tidak perlu lagi menunggu waktu khusus untuk mengurus keuangan. Sambil berbelanja kebutuhan harian, mereka bisa sekaligus setor tabungan, tarik tunai, atau membayar tagihan.
“Kalau belanja pagi, sekalian saya titip uang hasil jualan. Aman, tidak perlu saya simpan di rumah,” ujar Herlina.
Layanan Ramah, Rasa Aman

Maya memahami bahwa sebagian warga masih canggung dengan layanan digital. Karena itu, ia melayani setiap nasabah dengan sabar. “Banyak yang takut salah pencet. Tugas saya memastikan mereka paham dan pulang dengan tenang,” tuturnya.
Baginya, pekerjaan ini bukan hanya soal angka. “Bank itu mungkin hitung-hitungan. Tapi melayani orang desa itu soal rasa aman. Kalau mereka percaya, itu yang utama,” katanya sambil tersenyum.
Kehangatan layanan menjadi alasan banyak warga kembali. Mereka merasa lebih nyaman berurusan dengan sesama warga yang mereka kenal. “Kalau ada masalah, Mbak Maya bantu sampai selesai. Itu bikin kami percaya,” ujar Herlina.
Menggerakkan Ekonomi Desa

Keberadaan AgenBRILink membawa manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari. Para petani dapat langsung menitipkan hasil panen, pedagang pasar bisa menyetor uang tanpa menunggu bank buka, sementara keluarga rumah tangga lebih mudah mengatur keuangan.
Bagi Herlina, kemudahan ini berdampak langsung pada pengelolaan rumah tangga. “Kalau ada uang lebih, bisa ditabung langsung. Jadi tidak cepat habis untuk hal yang tidak perlu,” ujarnya.
Banyak warga juga merasa terbantu dalam membayar cicilan motor atau listrik. “Dulu harus rela ke kota, sekarang cukup lima menit dari rumah. Itu membuat hidup lebih ringan,” kata seorang pedagang yang tengah antre di kios Maya.
Jembatan Inklusi Keuangan
Maya sadar bahwa kios kecilnya memiliki arti lebih besar dari sekadar mesin EDC. Ia adalah jembatan yang menghubungkan masyarakat desa dengan layanan perbankan formal. “Banyak yang sebelumnya tidak punya rekening, sekarang mulai berani menabung. Itu kemajuan besar,” katanya.

Perubahan ini juga mengajarkan warga tentang pentingnya perencanaan keuangan. Menabung, membayar tagihan tepat waktu, hingga mengirim uang untuk keluarga menjadi kebiasaan baru yang lebih tertata.
“Dulu saya pikir menabung hanya untuk orang kota. Sekarang saya juga bisa. Rasanya lebih tenang,” ucap Herlina.
Lebih dari Mesin, Lebih dari Transaksi
Hubungan antara operator dan nasabah di AgenBRILink berbeda dengan suasana kantor bank. Tidak ada antrean panjang atau loket kaku. Yang ada justru sapaan akrab dan canda ringan.
Bagi Maya, melayani warga yang datang bukan sekadar pekerjaan. “Kadang mereka datang hanya untuk bertanya soal saldo atau cara transfer. Itu bukan masalah. Saya anggap itu bagian dari membantu tetangga,” katanya.
Di mata warga, Maya bukan hanya operator, melainkan juga teman dan penolong. Hubungan personal ini membuat AgenBRILink terasa lebih dekat dan humanis.
Menjaga Harapan Warga Desa
Hadirnya AgenBRILink Kembar Sepasang di Penarik membuktikan bahwa layanan keuangan bisa menjangkau hingga pelosok desa. Tidak perlu gedung megah atau mesin berlapis kaca, cukup kios kecil dengan komitmen melayani.
Bagi Herlina, keberadaan AgenBRILink membuat hidup lebih sederhana. “Saya tidak takut lagi kalau anak butuh uang mendadak. Cukup ke sini, bisa langsung kirim,” tuturnya dengan lega.
Sementara bagi Maya, setiap transaksi adalah cara untuk menjaga harapan. “Kalau ada warga yang pulang tersenyum karena urusannya beres, saya ikut bahagia,” ujarnya.
Penarik Memberi Pelajaran
Cerita Maya dan Herlina menjadi pelajaran penting: inklusi keuangan bekerja ketika layanan hadir dekat, ramah, dan bisa dipercaya. Di Penarik, itu semua terwujud dalam satu kios kecil di pasar.
Papan sederhana bertuliskan “ AgenBRILink Kembar Sepasang” kini menjadi simbol perubahan. Ia menandai bahwa layanan keuangan bukan hanya milik kota, melainkan juga hak warga desa. ***