IKOBENGKULU.COM – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Bengkulu terus berkomitmen memperkuat kapasitas guru di era digital. Selasa (23/9), organisasi ini sukses menggelar pelatihan Kelas Kecerdasan Artifisial (KA) secara tatap muka di Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Bengkulu. Sebanyak 75 guru TK hingga SMP dari berbagai sekolah di Kota Bengkulu mengikuti kegiatan ini. Sebelumnya, MAFINDO telah mengadakan pelatihan serupa secara daring melalui Zoom Meeting pada 17 Juli lalu.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional yang menargetkan 10 ribu guru di 40 kota selama 18 bulan. Program tersebut didukung Google.org, AVPN, dan Asian Development Bank (ADB).
Hadirkan Narasumber dan Praktisi

Kegiatan menghadirkan narasumber utama Dr. Gushevinalti, S.Sos., M.Si., serta Iyud Dwi Mursito, M.I.Kom. Sejumlah asisten trainer turut mendampingi, di antaranya Mika Oktarina, S.ST., M.Kes., Oka Ridiansyah, S.I.Kom., Dani Fazli, S.T., dan Fonika Thoyib, M.I.Kom. Acara dipandu moderator Lazaida Jannah, S.I.Kom.

Peserta mendapatkan enam modul pembelajaran, mulai pengenalan teknologi AI, etika penggunaan, hingga manajemen prompt. Mereka juga dilatih memanfaatkan AI untuk pembelajaran kreatif, pengelolaan kelas, administrasi sekolah, serta penggunaan Learning Management System (LMS) sebagai media belajar berkelanjutan.
Dinas Pendidikan Apresiasi
Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Zainal Azmi, M.T.Pd, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Dengan perkembangan teknologi, guru dituntut beradaptasi. Pelatihan ini membantu mereka lebih siap dan inovatif,” jelasnya.
Ketua Wilayah MAFINDO Bengkulu, Dr. Gushevinalti, menegaskan pelatihan ini sebagai wujud nyata komitmen organisasi.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Mereka harus dibekali keterampilan baru agar mampu mengelola pembelajaran sesuai kebutuhan zaman,” tegasnya.
Suasana Interaktif

Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Para guru aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, hingga mencoba langsung berbagai aplikasi berbasis AI. Di akhir kegiatan, peserta memperoleh sertifikat, doorprize bagi yang paling aktif, serta merchandise.
Melalui program ini, MAFINDO berharap literasi teknologi di kalangan guru semakin kuat. Sekaligus mendorong transformasi digital yang bertanggung jawab di sekolah-sekolah Bengkulu. ***