Bengkulu,iko bengkulu. Com,-Terungkap kasus dua balita menderita penyakit cacingan cukup menyita perhatian publik yang menggempar hingga seantero Bengkulu. Dua kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1 tahun 6 bulan), warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, harus menjalani perawatan intensif akibat serangan cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Setelah orangtua mengetahui kondisi kedua anaknya mengeluarkan cacing gelang sebesar lidi sapu keluar dari mulut dan hidungnya. Spontan, panik langsung bocah tersebut dilarikan ke ke RSUD Tais, Kabupaten Seluma, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu pada Senin (15/9/2025).
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, pada Rabu, 17/9/2025 turun sambangi keluarga korban sebuah wujud empati terhadap kasus yang menimpa salah satu warga di Desa Sungai Petai, Seluma tersebut. Hadirnya BKKBN atas mandat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas penduduk serta pembangunan keluarga menjadi keluarga berkualitas. Dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan mengacu pada Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H menyampaikan melalui perintah tersebut pihaknya telah menggandeng sejumlah instansi mitra teknis dalam intervensi pencegahan stunting. Baik melalui penyaluran nutrisi dan edukasi publik. Terhadap keluarga penderita cacing gelang tersebut diketahui sebagai penerima bantuan program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting). " Kita (BKKBN) sejak sepekan telah menyalurkan bantuan nutrisi kepada keluarga korban, namun terhenti sejak korban dalam perawatan di rumah sakit,"ujar Zamhari di Talo Kecil, Rabu, (17/9/2025.
" Sejak awal kita telah menggerakkan orangtua asuh untuk memberikan nutrisi kepada keluarga korban, Namun dalam upaya pencegahannya perlu ada aksi intervensi kolaborasi pentahelix untuk mensasar penderita penyakit cacingan di tengah masyarakat. Atas kasus yang terjadi di daerah itu, pemerintah secara pentahelix bergerak bersama. Program bedah rumah layak huni, pembangunan jamban sehat, serta pemberian makan bergizi tengah berjalan secara kolaboratif ".
Terhadap kasus tersebut kita bergerak cepat untuk melakukan koordinasi demi penyelesaian kasus stunting. Berdasarkan hasil dari monitoring dan pengawasan terhadap kasus viral baduta yang karena infeksi cacing gelang yang mengarah pada gangguan pertumbuhan dan dapat menyebabkan kasus stunting, tutup Zamhari. (***)