Senator Destita Kecam Penyaluran MBG di Kaur Gunakan Kantong Plastik, Minta Penyelenggara Ikuti Standar BGN

Senator Destita Kecam Penyaluran MBG di Kaur Gunakan Kantong Plastik, Minta Penyelenggara Ikuti Standar BGN
Program makan bergizi gratis 3B di Kabupaten Kaur

Bengkulu – Senator Apt. Destita Khairilisani, S.Farm mengecam keras terjadinya insiden wadah program makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil, menyusui, serta balita non-PAUD (B3), di Desa Kepala Pasar, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Bengkulu, diganti menggunakan kantong plastik.

Anggota Komite III DPD RI ini meminta seluruh pihak penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG), baik untuk anak sekolah maupun MBG khusus bagi agar disiplin mengikuti protap yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).

Berdasarkan kronologi kejadian, Koordinator Lapangan BKKBN setempat bersama Dapur MBG Yayasan Sriwijaya telah menyiapkan sesuai prosedur, namun tidak mengawasi penuh proses distribusi. Akibatnya, kader posyandu memindahkan makanan dari wadah resmi ke kantong plastik dengan alasan wadah harus segera dicuci.

Program Makanan Gratis itu diserahkan ke 35 penerima manfaat, diantaranya 16 balita, 11 ibu hamil dan 8 ibu menyusui.

“Parah ini. Tidak boleh seperti ini, perlu perhatian dari penanggung jawab dapur dan Pemda. Kalau perlu harus ada efek jera berupa denda. Pengadaan bantuan makanan harus dijalankan sesuai SOP pemberi program,” tegas apoteker lulusan Universitas Indonesia itu, dalam keterangannya, Selasa (2/9).

Senator Destita menyinggung insiden keracunan massal yang menimpa 446 pelajar dan guru di Kabupaten Lebong. Menurutnya, kasus tersebut harus menjadi peringatan serius agar pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini berjalan aman, higienis, dan tepat sasaran.

“Bagaimana Bengkulu bisa dipercaya pemberi program bantuan kalau pelaksanaannya menyimpang. Apalagi kalau kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan ibu menyusui sampai mengalami keracunan,” ujarnya.

Senator asal Kembang Mumpo, Seluma itu mendesak adanya evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang. Ia menekankan, kejadian di Kaur maupun Lebong harus dijadikan pelajaran agar daerah lain di Bengkulu tidak abai dalam menjalankan program nasional tersebut.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kaur Abdul Hamid, bersama jajaran terkait langsung turun tangan dengan melakukan kunjungan ke dapur produksi MBG di Desa Pada Petron, Kecamatan Kaur Selatan. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Abdul Hamid menjelaskan, hasil diskusi dengan berbagai pihak terkait menunjukkan bahwa penyaluran MBG sebenarnya telah mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku. Namun, terjadi kekeliruan di tingkat kader yang berinisiatif memindahkan makanan ke kantong kresek demi mempercepat distribusi dari petugas SPPG ke penerima manfaat.

Para kader pun telah menyampaikan permintaan maaf seketika insiden itu viral dan berjanji akan lebih berhati-hati.

Berdasarkan data BKKBN, capaian MBG 3B di Bengkulu pada Juli 2025 telah menyasar 2.108 orang, terdiri dari 1.574 balita, 214 ibu hamil, dan 320 ibu menyusui. Pada tahap awal program ini menyasar dua daerah yakni Kota Bengkulu, dan kabupaten Kaur.