Keracunan Massal Menimpa 283 Siswa di Lebong, Menu MBG Diduga Penyebabnya

Keracunan Massal Menimpa 283 Siswa di Lebong, Menu MBG Diduga Penyebabnya
Suasana di RSUD Lebong saat para siswa yang terdampak keracunan MBG mendapatkan perawatan medis. Sebanyak 283 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG)./ist/fb

LEBONG, IKOBENGKULU.COM – Sebanyak 283 siswa di Kabupaten Lebong, Bengkulu, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (27/8/2025). Kejadian ini menjadi sorotan setelah para siswa dari berbagai sekolah, mulai dari PAUD hingga SMP, mengeluhkan gejala seperti muntah, pusing, dan diare setelah mengonsumsi menu yang terdiri dari roti, susu kotak kecil, dan pisang.

Pihak RSUD Lebong yang menangani para korban segera melakukan perawatan intensif dan mengirimkan sampel makanan serta muntahan para siswa ke BPOM Bengkulu untuk dianalisis. "Kami sedang menunggu hasil uji dari BPOM untuk mengetahui penyebab pasti keracunan," ujar Kepala RSUD Lebong, saat dihubungi wartawan.

Menu MBG yang disediakan pemerintah kabupaten ini dihargai sekitar Rp5.000 per paket. Menu tersebut kini menjadi sorotan publik, dengan banyak pihak yang mempertanyakan apakah makanan yang diberikan sesuai dengan standar gizi dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Penyelidikan dan Tindakan Pemerintah

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, turut mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut. "Saya minta penyelidikan dilakukan secara tuntas, dan hasilnya segera diumumkan agar kejadian seperti ini tidak terulang," ungkapnya, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan mengambil langkah perbaikan dalam pengawasan makanan yang diberikan kepada anak-anak.

Sementara itu, Polres Lebong telah membuka posko pertolongan dan menyediakan bantuan minuman untuk mencegah dehidrasi di kalangan korban. Namun, ketegangan mulai memuncak di kalangan orang tua siswa yang khawatir atas nasib anak-anak mereka yang terdampak.

Menu yang Diduga Bermasalah

Menu yang disajikan kepada para siswa menuai kritik, dengan banyak yang mempertanyakan kualitas dan kelayakan makanan tersebut. "Kami harus memastikan bahwa setiap makanan yang diberikan kepada anak-anak memenuhi standar keamanan dan gizi yang baik," tegas salah satu pengamat gizi yang enggan disebutkan namanya.

Desakan untuk Menyelesaikan Kasus

Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius mengenai kualitas pengawasan program MBG di Lebong. Masyarakat berharap agar proses penyelidikan berjalan transparan dan akuntabel, dengan tindakan tegas terhadap pihak yang terbukti lalai dalam menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak. ***