IKOBENGKULU.COM – Sebagai upaya mempercantik dan memperindah kawasan wisata Pantai Panjang. Pemerintah Kota Bengkulu berencana menambah ikon baru yakni Tugu Camkoha.
Kehadiran tugu ini diharapkan menjadi ikon baru kota sekaligus simbol kebanggaan masyarakat, yang memperkuat identitas lokal dan meningkatkan daya tarik wisata.
“Camkoha” sendiri merupakan slogan yang akrab di telinga warga Bengkulu. Awalnya dikenal sebagai tagline stasiun televisi lokal, istilah ini kemudian menjelma menjadi semacam semboyan kolektif yang mencerminkan semangat dan jati diri masyarakat Bengkulu.
“Tugu Camkoha akan kita bangun sebagai bentuk ekspresi identitas Kota Bengkulu. Ini akan menjadi titik swafoto baru yang instagramable, sekaligus simbol kota layaknya Monas di Jakarta atau Tugu Jogja,” ujar Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi.
Sementara itu, Ketua Tim Penataan Pantai Panjang, Asisten II Sehmi Alnur menjelaskan bahwa pembangunan Tugu Camkoha akan dipusatkan di zona dua Pantai Panjang, yang juga akan dilengkapi dengan pusat parkir modern dengan karcis dan plang.
“Tugu Camkoha ini nantinya menjadi ikon baru yang memperkuat identitas Bengkulu di sektor pariwisata. Selain itu, pusat parkir juga akan membantu mengatasi kesemrawutan kendaraan yang selama ini sering terjadi,” jelas Sehmi.
Pada zona dua ini, Pemerintah juga akan menata ulang pedagang kaki lima yang selama ini berjualan tanpa pengaturan yang jelas dan merusak estetika kawasan wisata.
Selain itu, Pemkot juga akan mendorong para pedagang untuk menjual barang-barang yang mendukung sektor pariwisata, seperti pakaian bertema ikon wisata Bengkulu, produk UMKM lokal, dan cendera mata khas daerah.
“Yang berjualan pakaian pun ke depan harus mendukung promosi wisata. Misalnya, kaos dengan desain ikon Bengkulu, atau yang menampilkan potensi daerah. Contoh kaos bergambarkan Benteng Marlborough, Pantai Panjang dan lainnya,” ucapnya.
Dengan upaya ini, Pemkot Bengkulu berharap Pantai Panjang bisa semakin menarik wisatawan. Dan menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat yang lebih terkelola dan berkelanjutan. (**)