Merpas Bersiap Menjadi Simbol Merah Putih dari Pesisir Kaur

Merpas Bersiap Menjadi Simbol Merah Putih dari Pesisir Kaur
Wakil Bupati Kaur Abdul Hamid (tengah) memimpin rapat teknis pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di ruang kerjanya, Jumat, 25 Juli 2025. /ist

KAUR, IKOBENGKULU.COM — Di balik debur ombak dan hembus angin pesisir Desa Merpas, Kecamatan Nasal, sebuah babak baru tengah disusun. Pemerintah Kabupaten Kaur bersiap menjadikan desa kecil di ujung barat daya Bengkulu itu sebagai tapal awal perubahan: Kampung Nelayan Merah Putih.

Jumat pagi, 25 Juli 2025, ruang kerja Wakil Bupati Kaur menjadi tempat lahirnya arah baru. Wakil Bupati Abdul Hamid, S.Pd.I. memimpin rapat koordinasi teknis pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih 2025 dengan nada yang mantap dan penuh penekanan.

“Ini bukan proyek biasa. Ini investasi sosial bagi masa depan nelayan kita,” ujarnya membuka forum.

Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Program nasional yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan ini membawa angin segar: 80 persen dana untuk pembangunan fisik, dan sisanya untuk penyediaan alat tangkap. Dukungan yang dikatakan Hamid sebagai “bentuk nyata perhatian pusat terhadap kesejahteraan nelayan.”

Di sisi teknis, Kepala Dinas Perikanan Kaur, Ifrianto, S.E., menyampaikan laporan penuh percaya diri. Seluruh dokumen dan syarat administratif telah dipenuhi. Tinggal menunggu satu hal: percepatan izin bangunan.

“Kami siap bergerak. Kementerian pun sangat responsif,” ucapnya singkat.

Kesiapan inilah yang menjadi syarat mutlak agar Merpas tidak hanya disebut-sebut dalam rencana, tapi benar-benar bertransformasi menjadi kawasan pesisir andalan. Bukan hanya indah di atas kertas, melainkan konkret di bawah langit tropis Sumatera bagian selatan.

Namun Abdul Hamid tak ingin sekadar meresmikan proyek dan menggunting pita. Ia menginginkan keterlibatan lintas sektor, pengawasan kolektif, dan keseriusan penuh. Pembangunan Kampung Nelayan, menurutnya, harus ditanamkan dalam cara berpikir jangka panjang.

“Sinergi harus nyata, bukan seremonial. Ini tentang memastikan anak-anak nelayan punya masa depan lebih baik,” tegasnya.

Dengan memilih Desa Merpas—yang selama ini sunyi dari sorotan nasional—pemerintah menaruh harapan pada potensi pesisir yang lama terpendam. Penduduknya bergantung pada laut, tetapi kerap tertinggal dari arus pembangunan. Kini, jalan baru terbuka.

Rapat hari itu tak hanya dihadiri oleh jajaran teknis. Hadir pula Plh. Sekda Kaur, para asisten dan staf ahli, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah yang akan turut mengawal program ini.

Suasana dalam ruangan terasa lugas tapi antusias. Bahwa Kaur, yang selama ini dikenal sebagai kabupaten agraris dan pesisir, bersiap menyusun narasi baru: kemandirian nelayan, ekonomi pesisir yang tumbuh, dan simbol kebanggaan Merah Putih dari bibir pantai Merpas. ***