Lima Siswa Kaizu Gakkou Awali Langkah di Jepang, Siap Berkarier di Hotel Bintang Lima

Lima Siswa Kaizu Gakkou Awali Langkah di Jepang, Siap Berkarier di Hotel Bintang Lima
Para siswa LPK Kaizu Hamagi Gakkou Bengkulu tiba di Bandara Narita, Jepang, disambut oleh tim Japan Prima Mandiri dan Hauze Staff Co. Ltd., Minggu (20/7/2025). (Foto: Dok. JPM)

Tokyo, ikobengkulu.com – Lima siswa dari LPK Kaizu Hamagi Gakkou Bengkulu resmi memulai perjalanan karier mereka di Jepang. Tiba di Bandara Internasional Narita pada Minggu, 20 Juli 2025, mereka membawa semangat baru dan harapan besar untuk bekerja di industri perhotelan kelas dunia. Bergabung bersama tiga pemuda lainnya dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, delapan anak muda Indonesia itu disambut hangat oleh tim Japan Prima Mandiri (JPM) dan Hauze Staff Co. Ltd.

Tak hanya disambut tim lokal, kehadiran Andri Santoso, pembina LPK Kaizu yang datang langsung dari Prefektur Gifu, menjadi bukti nyata dukungan penuh terhadap generasi muda Indonesia di kancah global.

Setelah melewati proses imigrasi dan pencetakan kartu izin tinggal (Zairyuu Card), rombongan melanjutkan perjalanan menuju apartemen mereka di Kota Funabashi, Prefektur Chiba. Di tempat tinggal baru itu, mereka mulai menata kamar masing-masing dan berbelanja kebutuhan pokok—langkah kecil yang menandai awal kehidupan mandiri di negeri asing.

Para siswa juga langsung dikenalkan pada budaya Jepang, termasuk penggunaan smart key, pemilahan sampah, dan kebiasaan hidup tertib lainnya. Dalam beberapa hari ke depan, mereka dijadwalkan mengurus berbagai administrasi penting, seperti pelaporan alamat, pembukaan rekening bank, hingga pembelian kartu SIM lokal. Sistem transportasi umum yang canggih dan tepat waktu pun mulai diperkenalkan.

“Direncanakan mereka mulai bekerja awal Agustus, setelah menjalani masa training selama satu bulan,” ujar perwakilan JPM. Pelatihan ini akan menjadi bekal untuk memahami ritme kerja dan etika industri perhotelan Jepang yang sangat disiplin.

Para siswa akan bekerja di hotel-hotel bintang lima Jepang dengan visa kerja Gijinkoku, sebagai bagian dari program penempatan tenaga kerja berketerampilan khusus. Di luar itu, peluang kerja juga terbuka melalui skema Specified Skilled Worker (SSW), terutama di sektor restoran dan kebersihan bangunan.

“Kami butuh sekitar 100 orang untuk bidang restoran hingga akhir 2026,” jelas perwakilan JPM, seraya menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, pelatihan, dan para kandidat. “Etos kerja, kemampuan bahasa, serta pendidikan karakter harus terus ditanamkan agar SDM kita kompetitif dan membawa citra positif Indonesia.”

Langkah para siswa Kaizu ini bukan sekadar perjalanan kerja, tetapi awal dari misi besar membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Dengan kesiapan mental, disiplin, dan semangat tinggi, mereka diharapkan menjadi duta profesionalisme dan teladan bagi generasi muda lainnya.

Ganbatte kudasai! Selamat berjuang di Negeri Sakura! ***