KEPAHIANG, IKOBENGKULU.COM – Memasuki paruh kedua tahun ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepahiang mulai melakukan analisis mendalam terhadap tantangan dan peluang pembangunan 2025. Kepala Bappeda Kepahiang, HM. Salihin, M.Si, memaparkan outlook tersebut sebagai bekal dalam merumuskan strategi pembangunan yang lebih adaptif dan responsif.
"Tahun 2025 akan membawa dinamika tersendiri. Kita harus jeli melihat tantangan, sekaligus cerdas dalam menangkap setiap peluang yang ada," ujar Salihin dalam sebuah forum internal Bappeda yang membahas analisis Bappeda Kepahiang terhadap proyeksi ekonomi dan sosial daerah.
Beberapa tantangan yang disoroti meliputi fluktuasi harga komoditas global, dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian, serta kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang relevan dengan pasar kerja. "Kita harus siap dengan skenario terburuk, namun tetap optimis dengan potensi yang kita miliki," tegas Salihin.
Di sisi lain, peluang besar juga teridentifikasi, seperti potensi pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya, peningkatan nilai tambah produk pertanian lokal, serta potensi investasi di sektor energi terbarukan. "Pemerintah pusat juga gencar mendorong pembangunan infrastruktur, ini menjadi peluang bagi kita untuk mempercepat konektivitas," tambah HM. Salihin, M.Si.
Bappeda Kepahiang, lanjut Salihin, akan menerjemahkan analisis ini ke dalam langkah-langkah konkret dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun depan. Fokus akan diberikan pada program-program yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan pemetaan yang jelas terhadap tantangan dan peluang pembangunan, kami yakin Bappeda akan mampu merancang kebijakan yang visioner dan membawa Kabupaten Kepahiang menuju capaian yang lebih baik di tahun 2025," pungkas HM. Salihin, M.Si, penuh keyakinan. (ADV)