Pempek, Kuliner Khas Palembang yang Tak Pernah Gagal Menggoda

Pempek, Kuliner Khas Palembang yang Tak Pernah Gagal Menggoda

IKOBENGKULU.COM - Kalau berbicara tentang makanan khas Indonesia yang legendaris, nama pempek pasti langsung terlintas di pikiran. Makanan khas Palembang ini bukan cuma dikenal luas di Sumatera Selatan, tapi juga sudah menjelma menjadi ikon kuliner nasional yang dicintai banyak orang. Rasanya yang unik, teksturnya yang kenyal, dan kuah cuko yang khas membuat pempek jadi hidangan yang selalu bikin rindu.

 Apa Sebenarnya Pempek Itu?

Pempek dibuat dari campuran daging ikan—biasanya ikan tenggiri atau ikan gabus—yang digiling halus, lalu dicampur dengan tepung sagu. Adonan ini dibumbui dengan garam, bawang putih, dan sedikit penyedap, menciptakan rasa gurih dan tekstur kenyal yang jadi ciri khas pempek.

Yang bikin pempek makin istimewa adalah kuahnya, yang disebut cuko. Kuah berwarna gelap ini memiliki rasa yang unik: asam, manis, pedas, dan sedikit gurih. Terbuat dari air, gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai rawit, cuko adalah pasangan serasi yang membuat cita rasa pempek jadi luar biasa.

 Beragam Jenis Pempek yang Wajib Dicoba

Pempek punya banyak varian bentuk dan isi, dan semuanya punya keunikan tersendiri. Beberapa yang paling populer antara lain:

Pempek Lenjer – Bentuknya memanjang dan sederhana, cocok dinikmati kapan saja.

Pempek Kapal Selam – Ukurannya besar dengan isian telur ayam utuh di dalamnya. Gurih dan mengenyangkan!

Pempek Keriting – Memiliki bentuk unik seperti mie yang digulung.

Pempek Adaan – Bulat seperti bola, digoreng hingga bagian luar renyah dan bagian dalam tetap lembut.

Pempek Kulit – Terbuat dari kulit ikan, rasanya lebih kuat dan teksturnya kenyal gurih.

Pempek Pistel – Mirip pastel, tapi berisi tumisan pepaya muda yang manis dan gurih.

Pempek Telur Kecil – Versi mini dari kapal selam, dengan isian telur dalam ukuran lebih kecil.

 Sedikit Cerita Sejarah: Dari "Kelesan" ke “Pempek”

Tahukah kamu? Pempek sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, sekitar abad ke-7 hingga ke-14. Pada masa itu, makanan ini dikenal dengan nama kelesan. Seiring waktu, pempek makin populer di kalangan masyarakat Palembang.

Nama "pempek" sendiri dipercaya berasal dari kata "apek"—panggilan untuk pria tua keturunan Tionghoa yang dulu menjual makanan ini di pinggir Sungai Musi. Lama-lama, "apek" berubah penyebutannya menjadi "pempek", dan nama itu pun bertahan hingga kini.

 Lebih dari Sekadar Makanan

Bagi masyarakat Palembang, pempek bukan hanya makanan sehari-hari. Ia adalah bagian dari identitas budaya kota. Pempek selalu hadir di berbagai momen penting: dari acara keluarga, pesta, hingga sebagai menu sambutan bagi tamu dari luar kota.

Dan yang pasti, pempek adalah oleh-oleh wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Palembang. Rasanya yang khas dan daya tahannya yang cukup lama membuat pempek mudah dibawa pulang dan dinikmati di mana saja. (Hanifah)