Benteng, Ikobengkulu.com- Dalam 2 tahun belakangan ini masyarakat muslim medan di Bengkulu Tengah melakukan sebuah gebrakan dengan mendirikan Himpunan Keluarga Muslim Medan (HKMM). sebagai bentuk kepedulian dan inisiatif untuk mempererat tali silaturahmi sesama perantau Muslim dari Medan dan sekitarnya.
HKMM hadir sebagai wadah untuk menyatukan para perantau yang tersebar di berbagai desa di Kabupaten Bengkulu Tengah. Ketua HKMM, Khairin Hasibuan, yang berdomisili di Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, menyampaikan bahwa organisasi ini awalnya hanya beranggotakan tujuh orang pengurus inti. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya antusiasme masyarakat, HKMM kini telah berkembang menjadi 33 kepala keluarga.
HKMM didirikan pada tanggal 24 April 2023 dengan tujuan untuk mempersatukan anak-anak rantau Sumatera Utara yang ada di Bengkulu Tengah. “ Karena anak-anak rantau ini tidak saling mengenal maka didirikanlah organisasi ini untuk mempersatukan anak-anak rantau sumatera atau orang batak yang ada di Bengkulu Tengah ini”, ujar Awaludin selaku pengurus organisasi HKMM.
Setiap bulan, HKMM menyelenggarakan kegiatan yasinan dan arisan bergilir di rumah anggota secara bergantian. Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan sosial, tetapi juga sebagai bentuk penguatan spiritual dan kebersamaan. Dana hasil arisan diberikan kepada keluarga yang mendapat giliran, dan seringkali digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti biaya duka cita atau musibah lainnya. “Kegiatan per bulannya yasinan dan arisan bergilir mengunjungi rumah-rumah saudaraa kita, hasilnya akan dihibahkan kepada keluarga yang menerima arisan seperti jika ada yang keluarganya yang meninggal”, ujarnya.
Tak hanya itu, HKMM juga menerapkan sistem iuran anggota sebesar Rp 25.000 per bulan, yang dibagi untuk tiga keperluan: Rp 10.000 untuk penerima arisan, Rp 10.000 untuk kas organisasi, dan Rp 5.000 untuk dana sosial. Dana sosial ini kemudian digunakan jika ada anggota atau keluarga mereka yang terkena musibah. “Kami ingin menciptakan budaya tolong-menolong yang nyata, bukan hanya dalam kata-kata, tapi dalam tindakan yang langsung dirasakan,” jelas Awaludin.
Bukan hanya pengurus, anggota HKMM juga mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya menjadi bagian dari organisasi ini. Nurhayati Nasution, salah satu anggota yang tinggal di Desa Kembang Seri, mengatakan bahwa HKMM membuatnya merasa lebih dekat dengan tanah kelahiran dan tidak merasa sendiri di tanah rantau. “Semenjak bergabung dengan HKMM, saya merasa seperti punya keluarga besar di sini. Kami saling menguatkan dan membantu, baik saat senang maupun saat kesulitan,” ujarnya.
Kehadiran HKMM mendapat apresiasi dari masyarakat lokal. Ahmad Syarif, warga Desa Durian Demang, menyampaikan pandangannya terhadap organisasi ini. “Kami sangat senang melihat warga perantauan bisa saling membantu dan menjaga kekompakan. Kegiatan mereka juga menambah keharmonisan di lingkungan kami,” ujarnya.
HKMM tidak berhenti pada aktivitas internal semata. Para pengurus memiliki harapan besar agar organisasi ini bisa diakui secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dan dapat menjangkau lebih banyak warga perantauan. "Harapan kami, HKMM bisa mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kami juga sedang berusaha agar organisasi ini diakui secara hukum dan administratif oleh pemerintah daerah,” tutup Awaludin penuh optimisme. ***