Dorong Pariwisata, Disparpora Kepahiang Genjot Digitalisasi Wisata pada 2025

Dorong Pariwisata, Disparpora Kepahiang Genjot Digitalisasi Wisata pada 2025
Digitalisasi pariwisata Kepahiang untuk mendorong promosi hingga mancanegara/IST

Kepahiang, Ikobengkulu.com– Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) akan fokus pada digitalisasi sektor pariwisata di tahun 2025.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata daerah serta menjangkau lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.  

Kepala Disparpora Kepahiang, Rudi A. Silalaho, mengatakan bahwa digitalisasi merupakan strategi utama untuk memperkenalkan keindahan alam Kepahiang secara lebih luas.  

"Kami akan memanfaatkan berbagai platform digital guna mempromosikan potensi wisata Kepahiang. Dengan digitalisasi, wisatawan dapat dengan mudah mendapatkan informasi, memesan tiket, hingga berinteraksi dengan layanan pariwisata secara real-time," ujar Rudi A. Silalaho.

Strategi Digitalisasi Pariwisata Kepahiang 2025

Disparpora Kepahiang menyiapkan beberapa langkah konkret dalam transformasi digital sektor pariwisata, antara lain:  

1. Pengembangan Website dan Aplikasi Wisata

Pemerintah daerah akan meluncurkan portal resmi pariwisata Kepahiang yang berisi informasi lengkap mengenai destinasi wisata, agenda wisata, rute perjalanan, hingga rekomendasi kuliner dan penginapan. Selain itu, pengembangan aplikasi mobile wisata Kepahiang juga akan dilakukan guna memudahkan wisatawan mengakses informasi dalam satu genggaman.  

2. Optimalisasi Media Sosial dan Konten Digital
 Disparpora akan menggencarkan promosi wisata melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok dengan konten-konten kreatif, termasuk video cinematic, tur virtual 360 derajat, serta testimoni wisatawan.  

"Kami akan menggandeng influencer dan travel blogger untuk meningkatkan eksposur destinasi wisata Kepahiang di dunia digital," tambah Rudi.  

3. Sistem Reservasi Online untuk Wisata dan Homestay
 Untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, pemerintah akan menerapkan sistem reservasi online bagi tiket masuk objek wisata, paket wisata, hingga penginapan berbasis homestay.  

4. QR Code di Destinasi Wisata  
Setiap destinasi wisata unggulan akan dilengkapi dengan QR Code yang dapat dipindai oleh pengunjung untuk mendapatkan informasi interaktif terkait sejarah, rute perjalanan, serta fasilitas yang tersedia di lokasi tersebut.  

5. Smart Tourism dengan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
 
Sebagai inovasi, Kepahiang akan mulai menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk memberikan pengalaman wisata digital kepada calon pengunjung sebelum mereka datang ke lokasi wisata.  

Dampak Digitalisasi terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Dengan penerapan digitalisasi ini, Disparpora Kepahiang menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 60 persen pada akhir 2025. Selain itu, sektor ekonomi kreatif seperti kuliner lokal, kerajinan tangan, dan industri jasa wisata diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan.  

"Kami berharap digitalisasi ini dapat memudahkan wisatawan dalam merencanakan perjalanan dan menikmati pengalaman wisata yang lebih interaktif. Selain itu, ini juga akan mempercepat pemulihan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata," kata Rudi A. Silalaho.  

Dengan berbagai inovasi digital yang dikembangkan, Kepahiang optimis dapat bersaing dengan destinasi wisata lain di Indonesia dan menjadi ikon wisata berbasis digital di Provinsi Bengkulu.   (Ads)