Helmi-Mian Janjikan Rute Internasional Bengkulu ke Belanda dan Inggris, Ketua HIPMI Bengkulu Nilai Tidak Realistis

Helmi-Mian Janjikan Rute Internasional Bengkulu  ke Belanda dan Inggris, Ketua HIPMI Bengkulu Nilai Tidak Realistis
Ketua HIPMI Bengkulu Undang Sambuaga berfoto dengan Ketua DPRD Provinsi Sumardi.(foto/dani/bm/

IKOBENGKULU.COM– Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan dan Mian (Helmi-Mian), membuat gebrakan besar dalam debat terakhir menjelang pemilihan.

Mereka menjanjikan pembukaan rute penerbangan internasional langsung dari Bengkulu ke Belanda dan Inggris jika terpilih.

Gagasan ini diklaim mampu meningkatkan konektivitas global Bengkulu sekaligus mendongkrak sektor ekonomi, pariwisata, dan perdagangan.  

“Bengkulu harus lebih terhubung dengan dunia internasional. Dengan rute langsung ke Belanda dan Inggris, kita membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Helmi penuh keyakinan dalam debat, Kamis (21/11).  

Namun, janji ambisius itu menuai kritik. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)Bengkulu, Undang Sumbaga, menilai hal tersebut tak realistis.

Ia menilai, kondisi penerbangan domestik Bengkulu yang masih bermasalah menjadi hambatan besar bagi wacana penerbangan internasional.  

“Rute domestik seperti Bengkulu-Batam saja belum optimal karena kekurangan penumpang. Bagaimana bisa membuka rute ke Belanda dan Inggris?” ucap Undang, Jumat (22/11).  

Undang menambahkan, maskapai Super Air Jet baru saja menutup kembali rute Bengkulu-Batam karena tingkat keterisian pesawat yang rendah. “Ini menjadi bukti bahwa daya tarik penerbangan dari Bengkulu masih sangat rendah,” katanya.  

Infrastruktur dan Strategi Promosi Jadi Tantangan  

Selain permasalahan jumlah penumpang, Undang menilai Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu masih perlu banyak pembenahan agar memenuhi standar internasional.

Menurutnya, pembukaan rute internasional bukan hanya soal wacana, tetapi juga kesiapan infrastruktur dan potensi pasar yang memadai.  

“Daripada menjanjikan sesuatu yang sulit direalisasikan, lebih baik fokus pada penguatan pariwisata lokal. Event seperti Tabut, Festival Kampung Pesisir, dan Bengkulu Expo harus dioptimalkan untuk menarik wisatawan,” sarannya.  

Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah melibatkan berbagai pihak dalam promosi, mulai dari maskapai penerbangan, biro perjalanan, hingga influencer.

“Promosi yang tepat bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bengkulu tanpa harus bergantung pada rute internasional yang belum tentu terwujud,” imbuh Undang.  ***