IKOBENGKULU.COM - Calon Bupati Seluma Nomor Urut 1, Teddy Rahman dan Wakilnya Gustianto, menegaskan komitmennya untuk mendorong kesetaraan gender di lingkungan pemerintahan Kabupaten Seluma. Dalam debat pertama Paslon Bupati Seluma yang diselenggarakan KPU Kabupaten Seluma, Minggu (3/11/2024), Teddy menekankan pentingnya peran perempuan dalam pemerintahan, terutama dalam pengambilan keputusan yang objektif dan optimal.
“Peran perempuan sangat strategis di pemerintahan, dan mereka harus diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Perempuan memiliki ide-ide besar dan kontribusi yang tidak boleh dihambat, baik dalam hal pendidikan, pelatihan, maupun pengembangan karier," ujar Teddy.
"Dengan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai, perempuan akan mampu mengambil keputusan yang lebih objektif, yang sangat dibutuhkan dalam pemerintahan," tambahnya.
Gustianto, Calon Wakil Bupati yang mendampingi Teddy, menambahkan bahwa kesetaraan gender tidak hanya harus tercermin dalam jabatan dan kedudukan di pemerintahan tetapi juga dalam sektor swasta. Ia mengungkapkan bahwa pasangan Nomor Urut 1 siap untuk meningkatkan keseimbangan gender di seluruh bidang birokrasi dan pemerintahan Kabupaten Seluma.
"Kami akan memastikan bahwa perempuan ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya di berbagai organisasi perangkat daerah," tegas Gustianto.
Teddy juga menegaskan bahwa kebijakan terkait kesetaraan gender akan menjadi prioritas jika terpilih. Menurutnya, keputusan yang benar-benar objektif membutuhkan perspektif perempuan, terutama dalam isu-isu yang terkait dengan mereka.
"Perempuan memiliki perspektif unik yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk kebijakan yang berdampak langsung bagi mereka," ungkap Teddy.
Dengan komitmen kuat pada kesetaraan gender, Teddy dan Gustianto berjanji untuk menerapkan peraturan daerah yang mendukung peningkatan peran perempuan dalam pemerintahan dan masyarakat luas, dengan tujuan menciptakan kebijakan yang lebih memahami dan memperhatikan kebutuhan seluruh masyarakat.
Debat yang digelar di salah satu hotel di Kota Bengkulu tersebut mengangkat tema "Transformasi Sosial, Ekonomi, dan Tata Kelola Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.