IKOBENGKULU.COM - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu, Santosa, serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ernie Nurheyanti Miceleni Toelle, beserta jajaran menyambut Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan HAM RI Kurniaman Telaumbanua dalam rangka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu untuk membahas penguatan layanan kekayaan intelektual (KI). (29/10)
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam melayani masyarakat di bidang kekayaan intelektual. Setelah disambut, Direktur MIG diantar menuju Rumah Dinas Bupati Bengkulu Tengah untuk mengadakan audiensi dan jamuan makan siang. Kegiatan ini membuka diskusi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah guna menggali potensi kerja sama dalam perlindungan produk-produk lokal.
Dalam audiensi, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, serta pejabat dari bidang kekayaan intelektual, menunjukkan komitmen Kemenkumham Bengkulu dalam meningkatkan kualitas layanan dan pemahaman tentang KI. Direktur Kurniaman menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan KI agar produk lokal memiliki daya saing tinggi. Ia menyoroti potensi kekayaan budaya Bengkulu yang bisa dikembangkan, terutama melalui sertifikasi indikasi geografis.
Bupati Bengkulu Tengah menyambut baik kedatangan Direktur MIG, menyatakan dukungannya untuk mengidentifikasi dan melindungi produk khas daerah guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Kepala Bidang Pelayanan Hukum menegaskan bahwa Kanwil Kemenkumham Bengkulu akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memfasilitasi proses registrasi kekayaan intelektual, meningkatkan akses masyarakat terhadap perlindungan karya dan produk mereka.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara Kanwil Kemenkumham Bengkulu dan Pemda Bengkulu Tengah dalam optimalisasi pelayanan kekayaan intelektual. Direktur MIG dan rombongan juga menyempatkan diri untuk melakukan survei ke perkebunan dan tempat pengolahan jeruk kalamansi di Kecamatan Pondok Kubang, sebagai langkah konkret dalam pengembangan potensi lokal.***