Penyuluh KB dan Nakes Kunci Keberhasilan Bangga Kencana

Penyuluh KB dan Nakes Kunci Keberhasilan Bangga Kencana
Pemaduan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, Senin (14/10/24)

IKOBENGKULU.COM - Keberadaan tenaga penyuluh KB dan tenaga kesehatan (nakes) di lapangan merupakan kunci meraih keberhasilan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana). Untuk meraih itu dengan kerjasama penyuluh KB dan bidan sebagai tenaga kesehatan, kerjasama itu dalam melakukan edukasi maupun pelayanan kepada masyarakat lainnya.

“Dengan kerjasama yang baik maka program Bangga Kencana dan penurunan stunting dapat diraih. Sehingga sasaran program nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat terwujud," kata PJs Bupati Rejang Lebong Dr. Herwan Antoni,M.Kes saat membuka Pemaduan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, Senin (14/10/24).

Dia menyambut kegiatan terpadu yang diinisiasi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dalam rangka akselerasi terwujudnya keluarga berkualitas di Bumi Pat Petulai. Kegiatan terpadu tersebut selain efektif dan efisien waktu, juga lebih tepat sasaran.

Ia berharap kegiatan terpadu tersebut akan menjadi motor penggerak dalam melaksanakan program bangga kencana dan penurunan stunting. Dalam penanganan stunting perlu dikawal bersama-sama khususnya sasaran keluarga berisiko, mulai dari kelompok remaja, baduta, ibu hamil dan menyusui," harap Pjs Bupati Herwan Antoni.

"Jika program prioritas nasional itu belum berhasil diatasi, maka dapat disebabkan akibat kurang maksimalnya cara menanganinya".

Disebutkan Herwan, bahwa untuk menuju keluarga berkualitas harus diawali untuk menjalankan siklus kehidupan secara baik. Yang perlu dilakukan adalah perencanaan dalam keluarga.

"Rencanakan kapan menikah dengan usia ideal bagi remaja yaitu 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi putra. Dengan adanya perencanaan maka akan tumbuh keluarga yang sehat, cerdas dan produktif. Lemahnya perencanaan dalam keluarga maka akan menjadikan keluarga yang rapuh serta dapat menjadi beban bagi pembangunan bangsa," kata dia.

Sementara itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan keluarga yang mandiri perlu gerakan bersama dalam menggaungkan progam Bangga Kencana, pasalnya KB telah terbukti mampu menekan angka kelahiran dari 5,7 anak menjadi 2,2 anak lahir tiap wanita selama masa subur.

Penurunan stunting, kita harus lebih meningkatkan aksi kolaborasi untuk bergotong royong menuntaskan stunting. Tentunya hal itu perlu dikawal secara berkesinambungan terhadap keluarga berisiko stunting.

“Jika lemah dalam penangnaannya maka bangsa yang besar ini akan mengalami hambatan dalam meraih peluang Indonesia Emas pada 2045 mendatang”, demikian Nesianto.