BEM KBM UNIB Gelar Diskusi Publik, Angkat Isu Pelanggaran HAM dalam Konflik Agraria

BEM KBM UNIB Gelar Diskusi Publik, Angkat Isu Pelanggaran HAM dalam Konflik Agraria
Peserta Diskusi Publik “Derita Pelanggaran HAM dalam Konflik Agraria” yang diselenggarakan oleh BEM KBM UNIB mendengarkan paparan dari para narasumber di tepi Danau Inspirasi UNIB, Minggu (22/09). (FOTO: BEM UNIB)

IKOBENGKULU.COM  – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu (BEM KBM UNIB) melalui Kementerian Politik Kajian dan Strategis mengadakan Diskusi Publik bertema “Derita Pelanggaran HAM dalam Konflik Agraria” pada Minggu (22/09).

Acara ini digelar di tepi Danau Inspirasi UNIB dan dihadiri lebih dari 60 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, petani, organisasi masyarakat, serta civitas akademika.

Diskusi yang dimulai pukul 16.30 hingga 18.15 ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, seperti Guru Besar Fakultas Hukum UNIB, Prof. Herlambang S.H., M.H, Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar, Petani Air Palik Bengkulu Utara, Ibu Eka, dan Wakil Presiden BEM KBM UNIB 2024, Yoandha Audritama Ihza Kesuma.

Dalam diskusi tersebut, para narasumber menyoroti dampak berkepanjangan dari konflik agraria di Bengkulu yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade.

Menurut Prof. Herlambang, konflik ini tidak hanya menyisakan masalah kepemilikan lahan, tetapi juga telah mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Ia mengungkapkan bahwa banyak petani yang kehilangan lahan akhirnya terpaksa bekerja sebagai buruh atau bahkan dianggap sebagai pencuri karena ketiadaan akses lahan.

“Petani yang awalnya pemilik lahan, berubah status menjadi kuli, hingga terpaksa mencuri untuk bertahan hidup. Ini kondisi yang sangat memprihatinkan dan butuh perjuangan panjang untuk mengembalikan hak-hak mereka,” ungkap Herlambang.

Diskusi ini digelar dalam rangka memperingati peristiwa September Hitam dan Hari Tani yang jatuh pada 24 September mendatang. Para peserta diberi kesempatan berdialog langsung dengan narasumber, membahas berbagai aspek konflik agraria yang belum terselesaikan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang refleksi sekaligus menyulut semangat mahasiswa dan masyarakat untuk terus menyuarakan keadilan bagi kaum petani yang menjadi korban konflik agraria.

BEM KBM UNIB juga berharap diskusi semacam ini dapat dilakukan secara rutin untuk membahas isu-isu krusial di tengah masyarakat.

Diskusi berjalan lancar, dengan peserta aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. ***