IKOBENGKULU.COM – Danau Dendam Tak Sudah, yang dulunya ramai dengan para pedagang, kini tampak lebih sepi. Hanya beberapa pedagang yang masih bertahan di tepi danau, salah satunya Reka, seorang pedagang yang telah berjualan di kawasan ini selama bertahun-tahun. Penurunan jumlah pedagang ini sebagian besar disebabkan oleh pembangunan jalan baru dan rencana penataan kawasan yang sedang berlangsung.
Menurut Reka, pembangunan taman dan penataan area di sekitar danau menjadi faktor utama sepinya aktivitas pedagang saat ini. "Pembangunan taman dan tempat untuk penjual pondok-pondok akan dimulai paling lambat April 2025 dan diperkirakan selesai pada 2028," ungkapnya.
Rencana revitalisasi Danau Dendam Tak Sudah mencakup berbagai fasilitas baru, termasuk taman bermain, pondok untuk berjualan, dan area jogging track di sekitar danau. Reka dan pedagang lainnya berharap, setelah pembangunan selesai, kawasan ini akan kembali ramai dan menjadi destinasi wisata yang lebih menarik bagi pengunjung.
"Kami berharap setelah pembangunan selesai, danau ini bisa menjadi destinasi wisata yang lebih ramai dan menarik, serta para pedagang bisa kembali berjualan di tempat yang lebih tertata dan nyaman," tambahnya.
Meskipun jumlah pedagang berkurang, Reka mengaku bahwa penjualannya tidak terpengaruh secara signifikan. "Sekarang lebih nyaman, lebih luas, ada lahan parkir, dan jalan tidak terlalu ramai," ujarnya. Meskipun kendaraan roda empat tidak diperbolehkan melintas di beberapa area, para pengunjung masih bisa datang dan parkir di dekat danau.
Reka dan para pedagang lainnya berharap revitalisasi ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, menjadikan Danau Dendam Tak Sudah sebagai destinasi wisata unggulan di Bengkulu, setara dengan Pantai Panjang.
Mereka menantikan fasilitas yang lebih baik dan lingkungan yang lebih tertata untuk mendukung kegiatan berjualan di masa mendatang. (Frety/Faris)