IKOBENGKULU.COM — Pemerintah Kota Bengkulu mengambil langkah strategis untuk mendukung perekonomian lokal dengan menggratiskan sewa kios bagi pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tradisional Modern (PTM).
Kebijakan ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha kecil yang terdampak oleh berbagai tantangan ekonomi, sekaligus menertibkan aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Bengkulu, Bujang HR, menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku untuk semua PKL yang beroperasi di area PTM.
"Biaya sewa kios di dalam PTM gratis, tidak ada yang harus membayar. Namun, beberapa pedagang masih berasumsi harus membayar, padahal hanya kiosnya yang digratiskan. Biaya lain seperti listrik tetap harus dibayar," jelas Bujang.
Dengan kebijakan ini, diharapkan para PKL dapat lebih fokus mengembangkan usaha mereka tanpa terbebani oleh biaya sewa, serta turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan daya tarik kawasan KZ Abidin sebagai pusat kegiatan ekonomi dan kuliner.
Bujang juga mengajak para pedagang yang masih berjualan di luar atau di bahu jalan untuk pindah ke dalam area PTM. "Area di dalam PTM cukup untuk menampung pedagang yang saat ini berjualan di luar. Namun, sering kali setelah ditertibkan bersama Satpol PP, para pedagang kembali ke bahu jalan," kata Bujang.
Selain itu, Bujang menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu untuk menertibkan pedagang di kawasan KZ Abidin secara permanen. Diharapkan, para pedagang dapat berjualan di area yang telah ditentukan dan tidak lagi menggunakan bahu jalan.
Pemerintah Kota Bengkulu juga mengingatkan semua pedagang untuk mematuhi peraturan yang berlaku demi menjaga kebersihan dan ketertiban kawasan PTM.***