Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Kota Bengkulu Harus Libatkan Masyarakat

Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Kota Bengkulu Harus Libatkan Masyarakat
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Dani Hamdani dan Sukatno, menyampaikan visi dan misi membangun Kota Bengkulu (FOTO: SS/KPU)

IKOBENGKULU.COM— Calon Wakil Wali Kota Bengkulu, Sukatno, menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan partisipatif di Kota Bengkulu.

Menurutnya, salah satu solusi yang ditawarkan ke depan adalah dengan menerapkan konsep pengelolaan sampah seperti yang sudah berhasil dilakukan di Banyumas, di mana sampah organik dan anorganik dipisahkan sejak dari rumah.

"Di Indonesia, contoh yang berhasil adalah Banyumas, yang telah mengelola sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Ini memberikan nilai ekonomis yang luar biasa sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA)," ujar Sukatno.

Ia menegaskan bahwa tempat penampungan sampah di Kota Bengkulu sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung jumlah sampah yang terus meningkat.

Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat secara aktif.

Sukatno mencontohkan bahwa di beberapa tempat, masyarakat sudah mulai mengambil sampah dari rumah-rumah dan mendapat upah untuk itu, yang menunjukkan kesadaran dan inisiatif yang baik.

"Ke depan, kita tidak akan lagi melihat penumpukan sampah yang tidak terangkut. Masyarakat akan dilibatkan secara lebih luas dalam pengelolaan sampah, karena sekarang saja sudah ada yang mulai mengambil sampah dari rumah-rumah dan mendapat upah. Ini sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang sangat baik," jelasnya.

Selain pengelolaan sampah, Sukatno juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk area di sekitar pagar rumah dan kantor pemerintahan.

Ia menyoroti bahwa sering kali area di luar pagar dibiarkan begitu saja tanpa perawatan, padahal itu adalah bagian dari wajah kota yang dilihat oleh warga dan pengunjung.

"Kesadaran masyarakat untuk membersihkan area di sekitar pagar rumah dan kantor harus ditingkatkan. Kita sering melihat rumput liar yang tidak dibersihkan, bahkan di kantor pemerintahan. Ini mengganggu keindahan kota kita. Ke depan, kita harus memastikan tidak ada lagi pemandangan seperti ini, terutama di jalur-jalur utama seperti dari bandara ke arah Simpang Lima," kata Sukatno.

Ia juga menambahkan bahwa beberapa infrastruktur di kota, seperti penutup lubang dan lampu jalan, sering kali hilang atau rusak karena diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sukatno menekankan perlunya solusi yang lebih permanen, seperti menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah dicuri, untuk menjaga kelengkapan fasilitas umum.

"Kita harus mencari cara untuk mengatasi masalah-masalah ini. Misalnya, kita bisa menggunakan cor semen untuk penutup lubang, karena kalau menggunakan besi lagi, bisa saja hilang lagi. Kita harus lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap fasilitas umum di kota kita," tutup Sukatno.

Dengan pendekatan ini, Sukatno berharap Kota Bengkulu bisa menjadi lebih bersih, nyaman, dan tertata, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. ***