Proyek Kolam Retensi Bengkulu: Pembebasan Lahan Selesai Tahun Ini, Pembangunan Dimulai 2025

Proyek Kolam Retensi Bengkulu: Pembebasan Lahan Selesai Tahun Ini, Pembangunan Dimulai 2025
Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan pembebasan lahan selesai tahun ini, dengan pembangunan dimulai pada 2025 untuk mengendalikan banjir di Kota Bengkulu. (TEDI)

IKOBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII, Badan Pertanahan Nasional, Pemerintah Kota Bengkulu, serta pihak Kecamatan Sungai Serut dan Ratu Agung, menegaskan bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Kota Bengkulu akan rampung pada tahun ini.

Hal ini diungkapkan oleh Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, setelah memimpin Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir yang berlangsung di Ruang Rapat Teramang Muara - Nasal Padang Guci, BWS Sumatera VII Bengkulu, pada Kamis (22/08/2024).

Khairil Anwar menyatakan bahwa proses pembebasan lahan melibatkan berbagai dokumen yang harus dilengkapi serta mengatasi beberapa masalah teknis.

"Target kami adalah menyelesaikan pembebasan lahan dalam bulan ini, termasuk penyelesaian dokumen dan persyaratan yang diperlukan. Minggu depan, kami akan mengevaluasi hasil rapat hari ini," ujar Khairil.

Dia menambahkan bahwa rapat ini diadakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan sehingga pembangunan Kolam Retensi dapat dimulai sesuai target pada tahun 2025. "Kolam retensi ini sangat penting untuk pengendalian banjir di Kota Bengkulu," tambahnya.

Saat ini, lebih dari 11 hektare lahan di Kecamatan Sungai Serut dan Ratu Agung harus dibebaskan, dengan 100 bidang tanah yang masih dalam proses kompensasi. Pembangunan ini mencakup empat kelurahan, dan data lahan yang akan dibebaskan telah lengkap sehingga tidak ada kendala berarti.

Diketahui bahwa ada tiga kolam retensi yang direncanakan untuk dibangun sebagai bagian dari proyek pengendalian banjir.

Sementara itu, BWS Sumatera VII terus melakukan pengerukan endapan sungai Bengkulu secara berkala untuk mendukung proyek ini. Proses pembebasan lahan menjadi tahap awal yang krusial sebelum pembangunan kolam retensi dimulai pada tahun 2025.***