JAKARTA, IKOBENGKULU.COM - Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, keputusan yang mengejutkan di tengah persiapan partai politik untuk Pilkada Serentak 2024.
Pengunduran diri ini diumumkan pada Minggu malam, 11 Agustus 2024, dalam keterangan resmi oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar di DPP Golkar Jakarta Barat.
Secara resmi, Airlangga masih tercatat sebagai Ketua Umum, meskipun pengunduran dirinya sudah diajukan secara de facto.
Pengesahan pengunduran diri akan dilakukan dalam rapat pleno Partai Golkar yang dijadwalkan pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Dalam pleno tersebut, akan diumumkan juga siapa yang akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan, "Kami harus segera melaksanakan musyawarah nasional (munas) untuk memenuhi kebutuhan organisasi, terutama menjelang pemilihan kepala daerah yang memerlukan kepemimpinan definitif."
Ace menambahkan, pendaftaran calon kepala daerah diatur oleh Pasal 42 UU Nomor 10 Tahun 2016, yang mengharuskan adanya ketua partai politik yang definitif untuk menandatangani rekomendasi calon.
Dengan pendaftaran calon kepala daerah dijadwalkan pada 27-29 Agustus 2024, pengurus partai harus memastikan kepemimpinan yang stabil.
"Kita semua tahu bahwa pemilihan kepala daerah memerlukan kepemimpinan definitif," jelas Ace Hasan Syadzily.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa roda organisasi Partai Golkar akan tetap berjalan lancar.
"Seluruh kader dan keluarga Golkar, termasuk dalam proses pilkada yang tengah berlangsung, akan tetap didukung dan dicalonkan," ujarnya.
Ahmad menekankan bahwa meskipun terjadi perubahan kepemimpinan, dukungan terhadap kandidat dari Partai Golkar akan terus berlanjut tanpa hambatan.
"Terutama buat bapak-bapak dan ibu-ibu yang berinteraksi dengan Partai Golkar dalam proses pencalonan apakah itu kader Partai Golkar atau kader partai yang lain insya Allah tidak terganggu. Bapak-bapak dan ibu-ibu tetap akan bisa didukung dan dicalonkan Partai Golkar apapun yang terjadi saat ini dalam tubuh Partai Golkar," jelasnya. ***