Mantan Pemburu Harimau Diusulkan Menjadi Duta Konservasi

Mantan Pemburu Harimau Diusulkan Menjadi Duta Konservasi
Mantan pemburu harimau, Datuk Mawi, menjadi duta konservasi dalam peringatan Hari Harimau se-Dunia di kawasan Hutan Madapi, Rejang Lebong: (FOTO: ARI/IKOBKL)

IKOBENGKULU.COM – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengusulkan agar para mantan pemburu Harimau Sumatera yang kini menjadi mitra konservasi dijadikan ikon dalam kampanye penyelamatan satwa dilindungi.

"Datuk Mawi, misalnya, bisa menjadi ambasador atau duta harimau. Kita harus banyak menciptakan orang seperti beliau," ujar Rohidin dalam peringatan Hari Harimau se-Dunia di kawasan Hutan Madapi, Rejang Lebong, Jumat (26/7).

Mawi, mantan pemburu harimau, telah berhenti berburu sejak 2017 setelah membunuh lebih dari 150 ekor harimau sejak 1972. Kini, Mawi telah menginspirasi lebih dari 20 pemburu lainnya untuk berhenti berburu, berkat pendekatan dan pembinaan dari lembaga konservasi satwa, Lingkar Inisiatif.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Haidir, mengungkapkan bahwa pihaknya telah lama melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi melalui pembentukan Kelompok Tani Hutan dan program pemberdayaan.

"Prinsipnya ke depan, apa yang telah dirintis para mitra konservasi akan terus kita kembangkan," katanya.

Ketua Lingkar Inisiatif Indonesia, Iswadi, berharap ada keterlibatan lebih jauh dari pengelola TNKS untuk para mantan pemburu harimau. "Kami kini berkolaborasi dengan Eiger, untuk bantuan peralatan tim patroli. Datuk Mawi ikut didistribusikan, ini hal yang luar biasa. Mudah-mudahan ada keterlibatan pihak lain juga," ujar Iswadi.

Eiger melalui Teiger Project menyediakan peralatan dan perlengkapan kegiatan luar ruang serta mendukung kampanye penyelamatan harimau dengan pendistribusian plakat larangan berburu di kawasan hutan rawan.

"Ini pertama kali di Bengkulu dan mungkin saja bisa menjadi contoh baik. Eiger telah mewujudkan kepedulian mereka pada para garda terdepan penyelamatan harimau sumatera," kata Iswadi.***