Dompet Dhuafa Bengkulu Mengadakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana di Desa Wisata Rindu Hati

Dompet Dhuafa Bengkulu Mengadakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana di Desa Wisata Rindu Hati
Pelatihan relawan kebencanaan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Bengkulu di Desa Wisata Rindu Hati, Bengkulu Tengah. (FOTO: IYUD/IKOBKL)

IKOBENGKULU.COM- Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Dompet Dhuafa Bengkulu, bekerja sama dengan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, sukses menyelenggarakan Pelatihan Relawan Kebencanaan. 
Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 3 hingga 5 Mei 2024, di Desa Wisata Rindu Hati, Bengkulu Tengah. Pelatihan ini menarik keikutsertaan 50 peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Selama pelatihan, para peserta diberikan berbagai materi esensial mengenai dasar-dasar penanganan bencana dan respons darurat oleh tim ahli DMC Dompet Dhuafa. Tujuannya adalah untuk membangun kapasitas dan meningkatkan keterampilan peserta dalam menghadapi situasi bencana potensial di masa mendatang.

 Pelatihan relawan kebencanaan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Bengkulu di Desa Wisata Rindu Hati, Bengkulu Tengah. (FOTO: IYUD/IKOBKL)

Achmad Lukman, Manajer Respon Darurat Sosial dari Dompet Dhuafa, menekankan pentingnya inisiatif ini. "Pelatihan ini fundamental untuk memperkuat jaringan relawan kami di seluruh Indonesia, terutama di Bengkulu, agar dapat merespon dengan cepat dan efektif ketika bencana terjadi," kata Lukman.

Yunida Een Fryanti, pimpinan Dompet Dhuafa Bengkulu, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pembangunan kapasitas komunitas yang lebih luas.

"Dengan pelatihan ini, kami harap relawan kami akan lebih siap dalam menghadapi dan mengurangi dampak bencana pada komunitas lokal," tambah Fryanti.

 Pelatihan relawan kebencanaan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Bengkulu di Desa Wisata Rindu Hati, Bengkulu Tengah. (FOTO: IYUD/IKOBKL)

Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan antar peserta, yang akan memudahkan koordinasi dan kolaborasi dalam situasi darurat.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam mempersiapkan masyarakat yang lebih tangguh di tengah meningkatnya risiko bencana di Indonesia.***