IKOBENGKULU.COM - Dalam upaya mengakselerasi penurunan stunting, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan lembaga sosial dan organisasi masyarakat lokal, AKAR Global Inisiatif, untuk mengembangkan inovasi strategis.
Kemitraan ini dibentuk sebagai respons terhadap Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, mengidentifikasi stunting sebagai tantangan utama dalam pembangunan kependudukan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menegaskan pentingnya kolaborasi ini selama workshop Inovasi Penurunan Stunting di Bengkulu.
"Pendekatan yang kami ambil melibatkan kerja sama antar-sektor untuk memastikan pencegahan stunting terlaksana efektif. Kondisi demografis terkini yang mencatat pertumbuhan penduduk menjadi indikasi mendesaknya upaya ini," ujar Zamhari dalam sesi tersebut.
Workshop yang diadakan menampilkan Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, yang juga berperan sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu.
"Pencegahan stunting membutuhkan kerja sama lintas lembaga, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja," ucap Rosjonsyah di hadapan para peserta yang terdiri dari berbagai unsur pemerintah dan swasta.
Data terbaru menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen dari tahun sebelumnya, membuat kegiatan ini semakin relevan.
"Kami fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk mencegah stunting, mengingat pentingnya nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan anak," tambah Zamhari.
Direktur Eksekutif AKAR Global Inisiatif, Erwin Basrin, menekankan peran organisasinya dalam mendukung inisiatif pemerintah.
"Kami terlibat dalam upaya ini karena komitmen kami pada kedaulatan hak-hak masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Basrin.
Kerja sama ini menargetkan penurunan signifikan dalam angka stunting sebelum akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, dengan harapan mencapai target pengurangan kemiskinan sebesar 7 persen.
Inisiatif ini juga melibatkan pelibatan masyarakat dalam menggunakan pangan lokal yang lebih bergizi sebagai strategi jangka panjang dalam pencegahan stunting.***