JAKARTA, IKOBENGKULU.COM - Dalam sebuah klarifikasi terkini, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menegaskan bahwa rencana evaluasi subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3kg, tidak akan berujung pada pemangkasan untuk pembiayaan program makan siang gratis bagi anak sekolah.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas spekulasi yang berkembang menyusul wawancara Eddy dengan media asing, yang memicu kekhawatiran mengenai potensi pemangkasan subsidi energi.
"Dalam wawancara tersebut, saya menjelaskan bahwa kami, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan meninjau ulang penyaluran subsidi energi agar lebih tepat sasaran, bukan memangkasnya," ujar Eddy. "Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengalokasikan anggaran secara lebih efisien, sehingga dapat mendanai berbagai program pembangunan, termasuk program makan siang gratis."
Eddy, yang juga merupakan pimpinan Komisi VII DPR RI, menambahkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp 500 triliun pada tahun 2023, dengan Rp 350 triliun di antaranya ditujukan untuk tahun 2024. "Sayangnya, 80% dari subsidi ini tidak tepat sasaran, banyak dinikmati oleh mereka yang sebenarnya tidak berhak seperti kelompok masyarakat mampu dan industri," ungkap Eddy.
Langkah evaluasi yang diusulkan oleh Prabowo-Gibran diharapkan dapat memastikan bahwa subsidi energi benar-benar tersalur kepada kelompok yang membutuhkan, khususnya masyarakat tidak mampu dan UMKM. "Kami akan menyempurnakan data penerima subsidi dan memperkuat regulasi terkait, termasuk sanksi bagi pelanggar, agar subsidi ini lebih tepat sasaran," jelas Eddy.
Eddy menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi anggaran negara, yang pada akhirnya akan memungkinkan pemerintah untuk mengalokasikan dana ke program-program yang lebih membutuhkan dukungan, seperti pendidikan dan kesehatan anak-anak. Evaluasi dan penyempurnaan penyaluran subsidi dianggap sebagai langkah strategis untuk mendukung keberlangsungan program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari APBN digunakan seefektif mungkin untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat," tutup Eddy, menegaskan kembali komitmen pasangan calon nomor urut 2 tersebut dalam memprioritaskan kepentingan publik dan pembangunan nasional. ***